Home Top Ad

Responsive Ads Here

Pengenalan Alat-alat Laboratorium Kimia dan Fisika yang Wajib Diketahui

Share:

 Pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang materi pengenalan alat-alat yang terdapat dalam laboratorium yang mana pada pembahasan kali ini merupakan hal yang wajib diketahui oleh praktikum pengelolaan laboratorium.

Teman-teman pasti tahu kan di dalam laboratorium itu memiliki banyak alat dan alat-alat tersebut memiliki fungsi, bagian, dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Pada kali ini kami akan membahas secara detail mengenai alat-alat yang terdapat dalam laboratorium.


Alat-Alat Laboratorium Kimia dan Fisika

Di dalam laboratorium kita banyak sekali menemui berbagai macam alat yang mana alat-alat tersebut digunakan dalam proses penelitian. Alat-alat tersebut juga terbagi menjadi dua macam yang pertama ada alat primer dan yang kedua adalah sekunder.

Alat primer merupakan alat yang harus ada atau alat pokok yang terdapat di dalam laboratorium sedangkan alat sekunder merupakan alat pendukung yang membantu proses kerja dari alat primer.

Contohnya dari alat primer yaitu gelas piala, gelas ukur, dan labu Erlenmeyer. Sebenarnya alat primer yang terdapat di dalam laboratorium itu masih banyak lagi contohnya tetapi dalam dalam kesempatan kali ini kami hanya akan membahas sedikit saja dari contoh alat primer.

Selanjutnya adalah sekunder contohnya yaitu pipet tetes pipet, batang pengaduk, dan lain-lain.

Adapun fungsi, bagian, dan cara penggunaan dari alat-alat laboratorium diantaranya yaitu:

Gelas Ukur

Adapun fungsi dari gelas ukur yaitu untuk mengetahui atau mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.

Bagian-Bagian Gelas Ukur
kemudian ada bagian-bagian dari gelas ukur yaitu:
- Mulut gelas
- Badan gelas
- Skala
- Dasar gelas

Cara Penggunaan Gelas Ukur
Adapun cara penggunaan dari gelas ukur ini yaitu dengan memasukkan larutan ke dalam gelas ukur dan tempatkan pada bidang rata dan sejajarkan dengan mata.

Selanjutnya untuk mengukur larutan tidak berwarna perhatikan batas miniskus cekung dan untuk mengukur larutan berwarna perhatikan batas miniskus cembung pada gelas ukur.

Dalam penggunaannya gelas ukur juga dibantu oleh alat sekunder yang terdapat di dalam laboratorium yaitu pipet tetes.

Dalam menggunakannya pipet tetes difungsikan sebagai alat untuk mengambil larutan. Penggunaan pipet tetes ini juga bertujuan agar memudahkan dalam memasukkan larutan yang akan diukur ke dalam gelas ukur.

Kemudian juga bertujuan untuk menghindari tumpahan pada bahan yang dimasukkan ke dalam gelas ukur.

Sebenarnya bisa saja kalau misalkan kita langsung memasukkan bahan tersebut ke dalam gelas ukur tanpa menggunakan pipet tetes atau mikropipet, tetapi yang dikhawatirkan adalah terjadinya tumpahan pada bahan yang berbahaya.

Apa saja sih bahan yang berbahaya yang termasuk ke dalam bahaya yang sangat fatal dan mengakibatkan kematian?

Kalian pasti pernah mendengar yang namanya kalium hidroksida atau KOH. KOH merupakan basa kuat yang memiliki berbagai resiko bahaya seperti korosif, iritasi pada kulit, mata, dan saluran pencernaan.

Kemudian yang selanjutnya ada asam klorida atau HCL. Asam klorida dapat menyebabkan iritasi pada kulit jika terkena tumpahan asam klorida, kemudian jika asam klorida ini terhirup maka bisa menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang membuat pengambilan oksigen terganggu.

Hal ini juga menyebabkan kebiruan pada bibir dan kuku, dada terasa sesak, tersedak, batuk darah, pusing serta pingsan.

Wah bahaya sekali ya teman-teman, oleh karena itu dalam penggunaan bahan-bahan dalam laboratorium harus hati-hati karena ditakutkannya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Kemudian bahan yang ketiga ada asam sulfat. Asam sulfat merupakan bahan yang sangat merusak dan korosif sehingga larutan asam sulfat merupakan bahan yang harus dihindari agar tidak tumpah atau terkena kulit.

Karena kalau terkena kulit bisa menyebabkan melepuh dan jika terhirup bisa mengakibatkan kematian.

Nah hati-hati dan sangat ditekankan untuk ketelitiannya dalam penggunaan alat-alat dan bahan pada laboratorium, karena kalau misalkan kita lengah dalam penggunaannya kerugian yang kita rasakan sangat fatal bahkan tadi bisa mengakibatkan kematian.

Gelas Piala

Gelas piala merupakan gelas kimia yang mana fungsinya yaitu digunakan sebagai tempat mereaksikan bahan, tempat menampung bahan kimia baik berupa larutan maupun padatan, selain itu gelas kimia juga digunakan sebagai tempat melarutkan bahan dan memanaskan bahan kimia.

Bagian-Bagian Gelas Piala
Kemudian ada bagian-bagian dari gelas piala yaitu:
- Mulut gelas
- Badan gelas
- Skala (Pengukuran dari gelas yaitu ada angka-angka yang terdapat di permukaan gelas atau angka-angka ini biasa dikenal dengan nama Skala).
- Bagian bawahnya itu ada dasar gelas.

Cara Penggunaan Gelas Piala
Dalam penggunaan gelas piala sebagai tempat melarutkan bahan yaitu dengan menuangkan cairan ke dalam gelas piala, kemudian menggunakan garis pengukur pada gelas piala untuk memperkirakan volume cairan dalam gelas piala.

Selanjutnya menggunakan batang pengaduk untuk menghomogenkan cairan. Sebelumnya kan tadi sudah dijelaskan bahwa batang pengaduk merupakan alat sekunder yang terdapat di dalam laboratorium yang mana penggunaannya ini akan mendukung dari proses kerja gelas piala.

Karena batang pengaduk ini dapat digunakan untuk mengaduk larutan yang terdapat di dalam gelas piala agar larutan tersebut dapat terhomogenkan dan dapat tercampur dengan rata.

Labu Ukur

Adapun fungsi dari labu ukur yaitu untuk membuat larutan berdasarkan volume tertentu secara teliti dan melakukan pengenceran larutan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

Cara Penggunaan Labu Ukur

Cara penggunaan labu ukur yaitu dengan memasukkan larutan ke dalam labu takar atau labu ukur kemudian menambah bahkan aquades sampai tanda batas dan dikocok hingga tercampur sempurna. Kemudian tutup labu ukur menggunakan penutup labu ukur.

Nah sebelum mengocok diingatkan ya untuk menutup labunya terlebih dahulu, karena kalau misalkan kalian tidak menutup takutnya bahan yang ada di dalam labu ukur itu bisa kecipratan atau keluar dari labu ukurnya, dan itu juga berbahaya dalam penggunaan alat pada laboratorium.

Kemudian ada bagian yang terdapat dalam labu ukur yaitu pada bagian atas terdapat penutup abu ukur, kemudian ada mulut labu ukur, leher labu ukur, dan dasar labu ukur.

Erlenmeyer

Erlenmeyer adalah salah satu jenis labu kimia yang sering digunakan dalam laboratorium. Labu erlenmeyer ini memiliki bentuk yang unik, dengan bentuk yang membulat di bagian bawah dan menyempit di bagian atas, serta memiliki skala untuk mengukur.

Labu erlenmeyer ini biasanya terbuat dari kaca atau plastik, dan sering digunakan untuk mencampur, mengukur, atau menyimpan cairan atau larutan kimia.

Erlenmeyer memiliki beberapa kelebihan dibandingkan labu lainnya. Pertama, labu ini memiliki volume yang dapat diukur dengan mudah, sehingga mudah untuk mengukur bahan-bahan kimia yang akan dicampurkan.

Kedua, labu ini memiliki tangkai yang panjang, sehingga mudah untuk mengambil cairan dari labu ini dengan menggunakan pipet atau sendok. Ketiga, labu ini juga memiliki dasar yang datar, sehingga mudah untuk menempatkannya di atas meja laboratorium atau pada suhu yang diinginkan.

Erlenmeyer juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, labu ini tidak cocok untuk menyimpan cairan dalam jumlah besar karena tidak memiliki tutup. Kedua, labu ini juga tidak cocok untuk memanaskan cairan secara langsung, sehingga harus menggunakan water bath atau alat pemanas lainnya jika ingin memanaskan cairan yang ada di dalamnya.

Secara umum, Erlenmeyer sangat berguna dalam berbagai aplikasi laboratorium, terutama untuk mencampur, mengukur, atau menyimpan cairan atau larutan kimia. Namun, perlu diingat bahwa labu ini tidak cocok untuk menyimpan cairan dalam jumlah besar atau memanaskan cairan secara langsung, sehingga harus menggunakan alat pemanas lainnya atau menempatkannya di dalam water bath jika diperlukan.

Buret

Buret adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan menyuntikkan cairan dengan tepat. Alat ini terdiri dari tabung vertikal yang terbuat dari kaca atau plastik, dengan skala yang tercetak di sepanjang tabung tersebut. Buret juga memiliki kran di ujung bawah tabung yang dapat digunakan untuk mengontrol aliran cairan yang keluar dari tabung.

Buret sangat berguna dalam berbagai aplikasi laboratorium, terutama untuk mengukur dan menyuntikkan cairan dengan tepat. Misalnya, buret dapat digunakan untuk mengukur volume cairan dengan tepat dalam persiapan larutan, atau untuk menyuntikkan cairan ke dalam sistem yang sedang diuji.

Buret juga sering digunakan dalam titrasi, yaitu proses menentukan konsentrasi larutan dengan menambahkan cairan yang diketahui konsentrasinya secara bertahap ke dalam larutan yang akan diuji.

Untuk menggunakan buret, pertama-tama cairan yang akan diukur atau disuntikkan harus dimasukkan ke dalam tabung buret. Kemudian, kran di ujung bawah tabung dibuka sedikit untuk membiarkan cairan keluar dari tabung.

Setelah itu, skala di sepanjang tabung buret digunakan untuk mengukur volume cairan yang telah keluar dari tabung. Buret juga memiliki skala yang tercetak di sepanjang tabung yang dapat digunakan untuk mengukur volume cairan yang telah disuntikkan ke dalam sistem yang sedang diuji.

Secara umum, buret sangat berguna dalam berbagai aplikasi laboratorium, terutama untuk mengukur dan menyuntikkan cairan dengan tepat. Namun, perlu diingat bahwa buret harus diisi dengan benar dan dibersihkan dengan baik setelah digunakan untuk menghindari kesalahan pengukuran atau kontaminasi cairan.

Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah alat laboratorium yang digunakan untuk menampung dan mengadakan reaksi kimia. Tabung reaksi terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan, sehingga sangat cocok untuk menampung reaksi kimia yang membutuhkan suhu tinggi atau tekanan tinggi. Tabung reaksi juga biasanya memiliki tutup yang bisa dilipat atau dilepas untuk memudahkan pengisian atau pengeluaran zat yang diperlukan dalam reaksi kimia.

Tabung reaksi juga dilengkapi dengan skala yang memudahkan untuk mengukur volume zat yang ditampung di dalamnya. Ada beberapa jenis tabung reaksi yang digunakan dalam laboratorium, seperti tabung reaksi berbentuk bulat, tabung reaksi berbentuk kotak, dan tabung reaksi berbentuk oval.

Masing-masing jenis tabung reaksi memiliki keunggulan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan reaksi kimia yang akan dilakukan.

Tabung reaksi juga dilengkapi dengan beberapa alat tambahan, seperti pipet, gelas ukur, atau buret, yang digunakan untuk mengukur dan menambahkan zat kimia ke dalam tabung reaksi dengan tepat. 

Selain itu, tabung reaksi juga biasanya dilengkapi dengan pengaduk atau agitator untuk membantu mencampur zat kimia yang ditambahkan ke dalam tabung reaksi.

Dalam menggunakan tabung reaksi, penting untuk memperhatikan beberapa hal, seperti menggunakan alat-alat yang tepat sesuai dengan kebutuhan reaksi kimia, memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja, serta memastikan bahwa tabung reaksi dikelola dengan baik agar tidak rusak atau pecah selama penggunaannya.

Fungsi dan Keunggulan Tabung Reaksi

Fungsi utama tabung reaksi adalah sebagai alat untuk menampung dan mengadakan reaksi kimia. Tabung reaksi memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya cocok untuk digunakan dalam laboratorium, di antaranya:
  • Tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan. Tabung reaksi terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan, sehingga sangat cocok untuk menampung reaksi kimia yang membutuhkan suhu tinggi atau tekanan tinggi.
  • Memudahkan pengukuran volume. Tabung reaksi dilengkapi dengan skala yang memudahkan untuk mengukur volume zat yang ditampung di dalamnya.
  • Dapat dipasang dengan alat tambahan. Tabung reaksi dapat dipasang dengan alat tambahan seperti pipet atau buret untuk memudahkan pengukuran dan penambahan zat kimia ke dalam tabung reaksi dengan tepat.
  • Dapat dipasang dengan agitator.  Tabung reaksi juga biasanya dilengkapi dengan pengaduk atau agitator yang membantu mencampur zat kimia yang ditambahkan ke dalam tabung reaksi.
  • Mudah dikelola. Tabung reaksi mudah dikelola dan tidak membutuhkan perawatan yang rumit, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam laboratorium.
Cara Menggunakan Tabung Reaksi
  1. Baca dan pahami resep yang akan dilakukan. Pastikan Anda mengerti cara kerja reaksi kimia yang akan dilakukan, serta bahan-bahan yang akan digunakan.
  2. Siapkan alat-alat yang diperlukan. Pastikan Anda memiliki semua alat yang diperlukan, seperti pipet, gelas ukur, buret, atau alat lain yang diperlukan sesuai dengan resep yang akan dilakukan.
  3. Bersihkan tabung reaksi. Sebelum digunakan, pastikan tabung reaksi dibersihkan dengan baik untuk menghindari kontaminasi zat kimia yang tidak diinginkan.
  4. Masukkan zat kimia ke dalam tabung reaksi. Gunakan pipet, gelas ukur, atau buret untuk mengukur dan menambahkan zat kimia ke dalam tabung reaksi sesuai dengan resep yang akan dilakukan.
  5. Tambahkan agitator jika diperlukan. Jika resep yang akan dilakukan membutuhkan agitator untuk mencampur zat kimia, pasang agitator pada tabung reaksi.
  6. Tambahkan suhu jika diperlukan. Jika resep yang akan dilakukan membutuhkan suhu tinggi atau suhu rendah, tambahkan sumber panas atau dingin sesuai dengan kebutuhan.
  7. Monitor reaksi kimia. Pastikan untuk terus memantau reaksi kimia yang sedang berlangsung, dan tambahkan zat kimia tambahan jika diperlukan sesuai dengan resep yang akan dilakukan.
  8. Bersihkan tabung reaksi setelah selesai. Setelah reaksi kimia selesai, bersihkan tabung reaksi dengan baik untuk menghindari kontaminasi zat kimia di masa yang akan datang.
Selalu ingat untuk memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja saat menggunakan tabung reaksi, dan jangan lupa untuk memakai alat pelindung diri yang sesuai jika diperlukan.

Jangka Sorong

Fungsi utama dari jangka sorong adalah untuk mengukur panjang, diameter, atau jarak suatu benda dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti untuk menggunakan jangka sorong:
  1. Pastikan bahwa jangka sorong dalam kondisi yang baik dan terpasang dengan benar pada bagian yang akan diukur.
  2. Tempatkan ancaman jangka sorong di ujung benda yang akan diukur, kemudian tekan ancaman tersebut dengan sedikit kekuatan agar terpasang dengan benar.
  3. Geser penggeser jangka sorong hingga menyentuh benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur berbentuk tidak lurus, seperti benda yang bengkok atau benda yang berpori, maka Anda harus menyesuaikan posisi penggeser agar dapat menyentuh benda tersebut dengan benar.
  4. Baca pengukuran yang tertera pada skala pengukuran yang tercetak pada penggeser jangka sorong. Pastikan untuk membaca pengukuran dengan benar, dan jangan lupa untuk mengambil koreksi jika diperlukan.
  5. Jika Anda telah selesai mengukur, jangan lupa untuk membersihkan jangka sorong dengan baik dan menyimpan alat tersebut pada tempat yang aman dan kering.
Untuk menggunakan jangka sorong dengan benar, Anda harus memahami prinsip kerja alat tersebut dan memperhatikan keakuratan pengukurannya. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan kebersihan dan kondisi jangka sorong agar alat tersebut dapat digunakan dengan baik.

Autoklaf

Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk sterilisasi bahan atau alat medis dengan cara menggunakan panas, tekanan, dan uap air. Proses sterilisasi dengan autoklaf ini bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme yang ada pada bahan atau alat yang akan disterilkan, sehingga bahan atau alat tersebut aman untuk digunakan dalam bidang kesehatan. Autoklaf juga sering disebut dengan nama lain seperti sterilizer atau klaf.

Itulah beberapa materi yang dapat kami berikan mengenai alat-alat laboratorium baik untuk ekserimen ataupun hanya ingin melihat dari contoh perubahan kimia, semoga memberi manfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. 

Sumber: Channel Youtube Mth Mth
sumber gambar: Free Animated Education







Tidak ada komentar